Dalam berkas foto yang didistribusikan oleh pemerintah Korea Utara pada tanggal 22 Mei 2017,Sebuah rudal solid-fuel "Pukguksong-2" diluncurkan pada uji coba peluncurannya di lokasi yang tidak diungkapkan di Korea Utara.
Korea Utara mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya telah memeriksa rencana operasional untuk menyerang Guam,sebagai reaksi marah atas hukuman U.N untuk uji coba rudal balistik yang di luncurkan Korea Utara baru-baru ini.
Korea Utara juga mengatakan akan bersiap untuk menembakkan empat rudal ke dekat wilayah Guam AS,pada pertengahan Agustus mendatang.
Media pemerintah Korut mengatakan,roket Hwasong-12 akan melewati Jepang dan mendarat di laut sekitar 30km dari Guam,jika Kim Jong-un menyetujui rencana itu.
Korea Utara menanggapi ancaman Trump dalam sebuah pernyataan dari militer yang dibawa oleh kantor berita KCNA yang dikelola pemerintah.
Korea Utara mengatakan akan "terus" mengamati pidato dan perilaku A.S.
KCNA menegaskan bahwa Pyongyang sudah gerah dengan ancaman dari Presiden Donald Trump yang mengatakan,Korut akan berhadapan dengan "api dan kemarahan" jika terus mengancam AS.
"Dialog sangat mustahil dilakukan dengan pria yang hilang akal dan hanya serangan absolut yang dapat mengalahkannya," tulis KCNA merujuk pada Donald Trump.